HUBUNGAN KEMAMPUAN LITERASI VISUAL SISWA SMK DENGAN HASIL PENCIPTAAN KARYA PADA KOMPETENSI PEREKAMAN GAMBAR TELEVISI NONDRAMA SINGLE CAMERA

Main Article Content

Sandi Erlan Rismaya

Abstract

Work creation is an activity that requires complex abilities. There are three important
components in the process of creating work, namely the work that is created, the person who
creates the work, and the viewers. The visual literacy ability of students as a crew, either as
an individual or as a group, has not supported the process of recording nondrama television
images using a single camera whereas visual literacy ability is a continuous bridge from one
competency to another, or from one step to the next one. Correlation study was applied to find
the relationship between one variable and another variable. Causal associative research
design was used to identify the correlation of vocational high school students’ visual literacy
ability and the results of their work creation. Quantitative approach in this study emphasizes
the analysis of numerical data processed by statistical method with the following hypothesis:
There is a positive and significant correlation between visual literacy ability of vocational
high school students and the results of their creation of works in the competence of non-drama
television image recording using single camera. The result of data analysis demonstrates that
the regression equation Y= 68.09β + 0.478× which means that for every 1 point increase in
students' visual literacy skills, there will be an increase in work creation results of 0.478
points. This is strengthened by the result of the determination test of 50.4 % indicating that
students' visual literacy ability affects the results of the creation of works


Penciptaan karya merupakan kegiatan yang memerlukan kemampuan kompleks. Ada tiga
komponen penting dalam proses penciptaan karya, yaitu karya, pekarya, dan khalayak.
Kemampuan literasi visual siswa sebagai seorang crew, baik sebagai individu maupun
kelompok, pada kenyataannya belum menunjang proses perekaman gambar televisi nondrama
dengan single camera, padahal kemampuan literasi visual menjadi jembatan yang
berkesinambungan dari satu kompetensi ke kompetensi lainnya, atau dari satu tahapan ke
tahapan berikutnya. Penelitian jenis korelasional digunakan dalam studi ini untuk mencari ada
tidaknya hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Desain penelitian asosiatif
kausal digunakan untuk mengetahui hubungan kemampuan literasi visual siswa SMK dengan
hasil penciptaan karya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya berdasarkan data-data numerical
(angka) yang diolah dengan metode statistika. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:
“Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan literasi visual siswa SMK
dengan hasil penciptaan karya untuk kompetensi perekaman gambar televisi nondrama dengan menggunakan single camera”. Berdasarkan penghitungan data, diperoleh persamaan regresi
Y= 68,09β + 0,478× yang memiliki makna bahwa pada setiap kenaikan kemampuan literasi
visual siswa sebanyak 1 poin maka akan ada kenaikan hasil penciptaan karya sebesar 0,478
poin. Perolehan ini diperkuat dengan hasil uji determinasi sebesar 50,4% yang menunjukkan
kemampuan literasi visual siswa memberikan pengaruh terhadap hasil penciptaan karya. 

Article Details

How to Cite
Rismaya, S. E. (2024). HUBUNGAN KEMAMPUAN LITERASI VISUAL SISWA SMK DENGAN HASIL PENCIPTAAN KARYA PADA KOMPETENSI PEREKAMAN GAMBAR TELEVISI NONDRAMA SINGLE CAMERA. Jurnal Pendidikan Seni Dan Industri Kreatif, 3(1), 33–43. https://doi.org/10.70571/psik.v3i1.58
Section
Articles

References

Anderson, L. W, et al. (2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen Revisi Taksonomi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Avgerinou, M. (2009). Re-Viewing Visual Literacy in the “Bain d’ Images” Era.

TechTrends, 53(2), 28–34. https://doi.org/10.1007/s11528-009-0264-z

Avgerinou, M. (2011). Toward a Cohesive Theory of Visual Literacy. https://doi.org/10.1080/23796529.2011.1167 4687

Avgerinou, M., & Ericson, J. (1997). A review of the Concept of Visual Literacy, 28(4), 280– 291.

Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23 (Edisi 8). Semarang: Badan Penerbit.

Yusa, I.M.M. & Suarya, I.N.A. (2016). Literasi Visual Hanoman. Jakarta: Animage.

Padmadewi, N.N. & Artini, L.P. (2018). Literasi di Sekolah: Teori dan Praktek. Bandung: Nila Cakra.

Nurannisa, S. (2017). Menghadapi Generasi Visual: Literasi Visual untuk Menstimulasi Kemampuan Berpikir dalam Proses Pembelajaran. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar 1(2a).

Riduwan. (2005). Dasar-Dasar Statistika.

Bandung: Alfabeta.

Sulianta, Feri. (2020). Literasi Digital Riset dan Perkembangannya dalam Perspektif Social Studies. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Tjasmadi, J.H.M. (2008). 100 Tahun Sejarah Bioskop di Indonesia. Bandung: PT. Megindo Tunggal Sejahtera.

Widiatmojo, R. (2019). Literasi Visual Sebagai Penangkal Foto Hoaks di Era Digital. Demokrasi Damai Era Digital, hal. 34. Jakarta: SiberKreasi.

Widoyoko, E.P. (2020) Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.