MAGANG INDUSTRI: PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI GURU KEJURUAN BIDANG SENI DAN EKONOMI KREATIF
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menilai kualitas program pendidikan dan pelatihan berbasis industri bagi guru kejuruan di bidang seni dan ekonomi kreatif dalam mengembangkan keterampilan praktis dan adaptasi teknologi. Data diperoleh dari 378 orang guru kejuruan yang mengikuti magang industri selama dua minggu di berbagai industri dan dunia usaha melalui program peningkatan kompetensi guru kejuruan yang dilaksanakan oleh BBPPMPV Seni dan Budaya pada tahun 2023. Instrumen pengambilan data kuantitatif dimodifikasi berdasarkan instrumen penilaian yang digunakan oleh Marinas, dkk. (2018) dalam mengidentifikasi faktorfaktor yang mempengaruhi kualitas magang. Selain itu, dilakukan juga pengambilan data kualitatif berupa pernyataan terbuka dari para guru peserta magang. Hasil penelitian memberikan nilai sangat memuaskan (di atas 90,01) untuk semua faktor kualitas magang yang dinilai. Kemitraan dengan industri sangat membantu guru kejuruan dalam meningkatkan keterampilan teknis mereka dan dalam membangun etos kerja. Namun demikian, masih terdapat berbagai tantangan yang perlu untuk dipertimbangkan pada program magang berikutnya, yaitu perpanjangan durasi magang dan penyesuaian kurikulum program magang guru dan kurikulum SMK yang berkelanjutan sejalan dengan kebutuhan pasar kerja. Kolaborasi berkelanjutan antara BBPPMPV Seni dan Budaya dengan industri harus terus diupayakan untuk memastikan relevansi dan efektivitas program magang industri ini.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
References
Antera, S. (2022). Being a Vocational Teacher in Sweden: Navigating the Regime of Competence for Vocational Teachers. International Journal for Research in Vocational Education and Training, 9(2), 269–293. https://doi.org/10.13152/IJRVET.9.2.6
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi. (2023). Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Vokasi pada Sekolah Menengah Kejuruan (26).
Gichobi, Dennis, M. (2022). Skilling, Reskilling, and Upskilling a Workforce: A Perspective from Kenyan Enterprises. Strategic Journal of Business & Change Management, 9(4). https://doi.org/10.61426/sjbcm.v9i4.2368
Grollmann, P. (2008). The Quality of Vocational Teachers: Teacher Education, Institutional Roles and Professional Reality. European Educational Research Journal, 7(4), 535–547. https://doi.org/10.2304/eerj.2008.7.4.535
Li, L. (2022). Reskilling and Upskilling the Future-ready Workforce for Industry 4.0 and Beyond. Information Systems Frontiers, 0123456789.
https://doi.org/10.1007/s10796-022-10308-y
Li, Y. (2023). Unraveling the Relationship between GDP and Unemployment in China with Okuns Law. Advances in Economics, Management and Political Sciences, 55(1), 218–225.
https://doi.org/10.54254/2754-1169/55/20231011
Marinaş, C. V., Goia, S. I., Igreţ, R. Ş., & Marinaş, L. E. (2018). Predictors of Quality Internship Programs-The Case of Romanian Business and Administration University Education. Sustainability (Switzerland), 10(12),1–19. https://doi.org/10.3390/su10124741
Muhamad, N. (2024). Ada 168 Ribu Tenaga Kerja Asing di RI. 2023, 44–45. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2024/05/06/ada-168-ribu-tenaga-kerja-asing-di-ri-pada-2023-terbanyak-dari-china
Nasution, S. (2023). Sedih! Ini Penyebab Banyak Lulusan SMK Jadi Pengangguran. Cnbcindonesia.Com. https://www.cnbcindonesia.com/news/20230517114925-8-438124/sedih-ini-penyebab-banyak-lulusan-smk-jadi-pengangguran
Nicolas, H. J., Manalastas, H. G., & Capalad, R. A. (2022). Feedback of Students on Internship Program in an Agricultural Course. International Journal of Evaluation and Research in Education, 11(2), 573–579. https://doi.org/10.11591/ijere.v11i2.21936
Rosa, N. (2024). Angka Pengangguran di Indonesia Tinggi, Kemenko PMK Ungkap Penyebabnya. https://www.detik.com/edu/edutainment/d-7318249/angka-pengangguran-di-indonesia-tinggi-kemenko-pmk-ungkap-penyebabnya
Sembiring, L. J. (2022). Pengangguran Terbanyak RI Ternyata Lulusan SMK. https://www.cnbcindonesia.com/news/20220509143648-4-337485/pengangguran-terbanyak-ri-ternyata-lulusan-smk
Sobari, M., Wahyudin, D., & Dewi, L. (2023). Keterlibatan Industri dalam Pengembangan Kurikulum pada Tingkat SMK. Jurnal Education and Development, 11(3), 230–238. https://doi.org/10.37081/ed.v11i3.4771
Suharno, S., Pambudi, N. A., Widiastuti, I., & Harjanto, B. (2019). Apprenticeship Implementation of Productive Teacher at Vocational School in Indonesia. 299, 88–95. https://doi.org/10.2991/ictvet-18.2019.20
Sunardi, & Sudjimat, D. A. (2016). Magang Industri untuk Meningkatkan Relevansi Kompetensi Profesional Guru Produktif SMK. Teknologi dan Kejuruan, 39(2), 171–182.
Winangun, K. (2017). Pendidikan Vokasi sebagai Pondasi Bangsa Menghadapi Globalisasi. Taman Vokasi, 5(1), 72. https://doi.org/10.30738/jtvok.v5i1.1493
Yonatan, Agnes Z. (2024, February 1). 10 Negara dengan Proporsi Pengangguran Tertinggi 2024. Https://Data.Goodstats.Id/.
Zheng, W. (2024). The Relationship between Popularization of Higher Education and Unemployment Rate in China. Advances in Economics, Management and Political Sciences, 69(1), 293–301. https://doi.org/10.54254/2754-1169/69/20231484