PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI TEACHING FACTORY SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG SENI DAN EKONOMI KREATIF DEVELOPMENT OF TEACHING FACTORY EVALUATION INSTRUMENTS VOCATIONAL HIGH SCHOOL FOR ARTS AND CREATIVE ECONOMICS
Main Article Content
Abstract
The research was motivated by the Teaching Factory (TEFA) program which had not yet undergone a comprehensive evaluation. One of them is the lack of a comprehensive evaluation instrument. In this regard, this research aims to 1) Find the instrument construct used to evaluate SMK teaching factories, 2) Determine the quality characteristics of SMK teaching factory instruments, 3) Find the results of analysis of SMK teaching factory instruments. The research method used is development research. This research is in the form of instrument development research for implementing TEFA in schools. Based on the results of the analysis of the 57 questions on the Input assessment instrument, it can be concluded that all the items are suitable for the model or model fit. Because the item has fulfilled the requirements, it is said to be fit for the model in the Winstep program, for example, if the Outfit MNSQ value is 0.5 to 1.5 or the Outfit ZSTD value is -2 to 2, or the Pt-measure Corr is positive then it can be said to be an item. is fit or suitable for the model
Penelitiaan dilatarbelakangi oleh program Teaching Factory (TEFA) yang belum dilakukan evaluasi yang komprehensif. Salah satunya belum adanya instrument evaluasi yang komprehensif. Sehubungan dengan itu penelitian ini bertujuan untuk 1) Menemukan konstruk instrumen yang digunakan untuk mengevaluasi teaching factory SMK, 2) Menentukan karakteristik kualitas instrumen teaching factory SMK, 3) Menemukan hasil analisis instrumen teaching factory SMK. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini berupa penelitian pengembangan instrument untuk pelaksanaan TEFA di sekolah. Berdasarkan hasil analisis dari 57
butir pertanyaan instrumen penilaian Input, dapat disimpulkan bahwa keseluruhan butir cocok terhadap model atau model fit. Karena telah memenuhi syarat butir dikatakan fit terhadap model pada program winstep, antara lain jika nilai Outfit MNSQ sebesar 0,5 sampai dengan 1,5 atau nilai Outfit ZSTD sebesar -2 sampai dengan 2, atau Pt-measure Corr bernilai positif maka dapat dikatakan butir tersebut fit atau cocok terhadap model
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
References
Dessouky, M. M., Bailey, D. E., Verma, S., Adiga, S., Bekey, G. A., & Kazlauskas, E.
J. (1998). A virtual factory teaching system in support of manufacturing education. Journal of engineering education, 87(4), 459-467
Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan. (2023).
Panduan Tefa SMK.
Djemari Mardapi. (2012). Pengukuran Penilaian dan Evaluasi Pendidikan. Nuha Medika.
Drs. Hajar Pamadhi, M. (2019). Pendidikan Seni.
UNY Press.
Enke, J., Glass, R., & Metternich, J. (2017). Introducing a maturity model for learning factories. Procedia Manufacturing, 9, 1-8.
Instruksi Presiden Republik Indonesia. (2016). Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam Rangka Peningkatan Kualitas Ddan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2016, 1–19. https://peraturan.bpk.go.id/Download/225 642/Inpres Nomor 9 Tahun 2016-.pdf
Klaus Schwab. (2017). The Fourth Industrial Revolution. Portfolio Penguin.
Munajat. (2020). EKONOMI KREATIF; Suatu
Konsep Ekonomi Baru. In Suwardi (Ed.), Jurnal Ilmu Pendidikan (Vol. 7, Issue 2). Eureka Media Aksara.
Pemerintah Indonesia. (2022). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, 132424, 17.
Suyitno. (2020). Pendidikan Vokasi Kejuruan Srategi dan Revitalisasi Abad 21.